Dijauhkan Dari Perkara Yang Tidak Baik,

ASSALAMUALAIKUM WR WB
Suatu pesan rasullullah dalam pembelajaran dan mengajar

Mayoritas orang menilai seorang pengajar ialah profesi termulia di dunia Baik guru di jenjang sekolah, dosen di jenjang perguruan tinggi tinggi, atau kyai dalam pesantren Kehidupan yang sejahtera, dihormati banyak orang, dan santun dalam bersikap Bahkan tidak jarang dari anak jaman kini yang mempunyai harapan pengajar, alasannya ialah profesi tersebut bisa memperlihatkan manfaat kepada orang sekitarnya Senada dengan hadis nabi:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

“Sebaik-baik insan ialah yang paling bermanfaat bagi manusia”

Hadis tersebut memang menjelaskan kriteria orang yang terbaik berdasarkan Rasuullah, yaitu orang yang bermanfaat untuk orang lain Orang yang mengajar tentu memperlihatkan manfaat bagi banyak orang Misalnya bisa membantu orang renta dalam mendidik anaknya, dan juga membantu anak menemukan cahaya ilmu yang sebelumnya belum diketahuinya Lantas yang menjadi pertanyaan, apakah orang yang mengajar tersebut tentu masuk dalam katagori “sebaik-baik manusia”, sedangkan dirinya tak mengamalkan ilmunya? Pesan Rasulullah dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani ialah sebgai berikut:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مثل العالم الذي يعلم الناس الخير وينسى نفسه؛ كمثل السراج يضيء للناس ويحرق نفسه


Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “perumpamaan orang yang mengajar kebaikan kepada insan sednag ia melupakan dirinya, ibarat lilin yang memperlihatkan penerangan kepada insan sedang ia memperabukan dirinya”

Mengajar tapi tidak mengamalkan ilmunya, bagaikan sebuah lilin Ia bisa menerangi ruangan yang gelap, namun dirinya terbakar secara perlahan Jika bisa menjadi matahari, kenapa menjatuhkan pilihan pada sang lilin Matahari bisa menerangi jagat raya, namun dirinya tetap bersahaja

Sebuah pesan indah yang tersirat ialah jadilah orang yang mengajar dirinya sendiri sebelum mengajar orang lain Jika kita sudah menguasai diri sendiri, makan jalan selanjutnya ialah gampang untuk menguasai orang lain Bukankah disaat mengajar itu secara tidak pribadi ilmu kita bertambah? Lantas bila ilmu bertambah, namun belum mendapat hidayah untuk mengamalkannya, maka ia tidak mendapat sesuatu kecuali ia semakin jauh dari Tuhannya

Baca Juga :  Keutamaan Menghadiri Majelis Ilmu
Sebuah doa yang diajarkan Nabi untuk dijauhkan dari kasus yang tidak baik, salah satunya ialah ilmu yang tidak bermanfaat Doa tersebut berbunyi sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا

“Allahumma inni a’udzu min ‘ilmin laa yanfa’, wa min qolbin laa yakhsya’, wa min nafsin laa tasyba’, wa min da’watin laa yustajaabu lahaa (artinya: Ya Allah, saya meminta dukungan pada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah merasa puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan)”
wasalam 🙏🏻🙏🏻

          💎BANG NAJIB💎

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mantra Pukau Samun

Testimoni Dua Kata

Membubarkan Daerah Maksiat